Il Capitano: Pemimpin AC Milan
Sepanjang keberadaan mereka, Associazione Calcio Milan atau AC Milan telah dihiasi dengan pemain-pemain hebat, dengan beberapa diantaranya mendapat kehormatan memimpin I Rossoneri ke lapangan San Siro pada hari pertandingan. Mengenakan ban kapten tidak hanya memberikan hak istimewa bagi seorang pemain, tetapi juga mengemban tanggung jawab untuk menjadi panutan bagi semua penggemar sepak bola.
Sebelum pertunjukan bek kanan Davide Calabria sebagai kapten-45 dalam sejarah klub. Kami mengingat para pendahulunya yang telah mengenakkan ban kapten dengan bangga.
Berikut kami informasikan, dua kapten terkenal AC Milan:
Franco Baresi
Bisa dibilang, Franco Baresi merupakan Rossoneri terhebat sepanjang masa. Gaya bertahan mereka tidak hanya menjadi ciri khasnya, dan juga identitas klubnya selama berada disana.
Bek tengah ini memakai seragam Il Diavolo sepanjang kariernya, baik di level senior maupun junior. Anehnya, saudaranya Giuseppe bermain untuk rivalnya, Internazionale (Inter Milan). Kedua nya menjadi tim masing-masing.
Baresi adakah kapten selama 15 dari 20 tahun di Milan. Selama tinggal bersama kru senior, ia memenangkan tiga gelar Liga Champions UEFA, enam kejuaraan Serie A, empat trofi Supercopa Italiana, dan dua Piala Super Eropa (sekarang dikenal sebagai Piala Super UEFA).
Bersama tim nasional Italia, ia memenangkan Piala Dunia FIFA pada tahun 1982, menempati posisi ketiga pada tahun 1990, dan menjadi kapten di skuad runner up yang kalah dari Brasil pada tahun 1994. Ia juga dipanggil di UEFA Euro pada tahun 1980 dan 1988, serta Olimpiade Musim Panas 1984.
Beberapa penghargaan individunya termasuk dimasukkan ke dalam Tim All-Star Piala Dunia FIFA pada tahun 1990. Kemudian, terpilih juga sebagai Pemain abad ini di AC Milan termasuk 125 pesepakbola Terhebat pada upacara penghargaan seratus tahun FIFA pada tahun 2004. Dan,
berada di peringkat ke 19 di daftar 100 pemain terhebat abad ke 20 versi majalah World Soccer. Nomor punggung 6 Baresi dipensiunkan oleh klubnya setelah musim terakhirnya, dan dia dilantik ke dalam Italian Football Hall of Fame pada tahun 2013.
Paolo Maldini
Paolo dan ayahnya Cesare mengenakan ban untuk Milan selama menjalankan tugas mesing-masing dengan klub ini. Diantara mereka, Maldini lah yang mendapatkan penghargaan lebih banyak.
Maldini yang lebih muda saat menjadi kapten AC Milan selama bertahun-tahun. Dia memegang rekor untuk sebagian besar permainan yang dimainkan bersama tim. Serta pernah juga memiliki oertandingan terbanyak yang dimainkan di Serie A Italia dan penampilan terbanyak di kompetisi klub UEFA.
Seperti Baresi, Maldini tetap setia dengan pasukannya. Menyesuaikan diri dengan tim senior selama 25 musim, Keduanya tumpang tindih dalam tugas internasional mereka karena mereka bersama-sama di Piala Dunia FIFA edisi 1990 dan 1994.
Koleksi trofi Paolo sangat mengesankan: UEFA Champions League (lima), Serie A (tujuh), Coppa Italia (satu), Suppercoppa Italiana (lima), UEFA Super Cups (lima), FIFA Club World Cup (satu).
Selain itu, ia meraih trofi Bek Terbaik di UEFA Club Footbal Awards dua tahun sebelum ia pensiun dan memenangkan Pengghargaan Defender of the Year Serie A pada tahun 2004. Selain itu, ia finis di tiga besar Pemain Terbaik Dunia FIFA Tahun ini. Belum lagi, pemunggutan suara Ballon d’Or yang digabungkan tiga kali, termasuk dalam Tim impian Piala Dunia FIFA pada tahun 2020. Tidak hanya itu, pada tahun 2020, disebut dalam daftar 100 pemain terbaik yang masuk dalam Pelé’s list of 100 greatest living players pada tahun 2004.
Nomor punggungnya yaitu 3, dipensiunkan oleh klubnya untuk menghormatinya dan dia pun dilantik dalam Italian Football Hall of Fame pada tahun 2012.
Ada pula Kapten lainnya seperti Gianni River dan Herbert Kilpin. Akan kami bagikan informasikan disini, segera!
n