Legenda AC Milan: Paolo Maldini
Paolo Maldini adalah salah satu pesepakbola yang memiliki definisi loyalitas tinggi dalam sepakbola. Apalagi, pada saat itu ambisi terbesar adalah mengejar piala atau uang daripada cinta yang murni terhadap permainan. Maka dari enam pemain hebat yang memainkan seluruh karir mereka dengan seragam merah dan hitam, Maldini adalah yang terlama di bandingkan mereka semua. Maldini bermain bersama AC Milan selama seperempat abad yang dipenuhi dengan kehebatan dan prestasi baik dari dalam maupun luar lapangan.
Pada usia 16 tahun, ia melakukan debut tim utama pada 20 Januari 1985. Bertanding ke Udinese, dan sang Manajer adalah Nils Liedholm membawanya untuk menggantikan Sergio Battistini di babak pertama. Musim berikutnya, Maldini mewarisi nomor punggung 3 dari ayahnya Cesare dan memulai karirnya yang luas bersama Rossoneri.
Fleksibilitas nya dalam bermain di barengi dengan umur panjangnya bermain di lapangan sepak bola internasional. Dimuali dari bek kiri, ia mengembangkan permainannya sebagai bek tengah seiring dengan kemajuan karirnya. Ia juga mewarisi ban kapten dari Franco Baresi setelah pensiun pada 1997.
Terlepas dari mantan Pemenang Piala Dunia, ia merupakan bagian penting dari lini belakang AC Milan. Kombinasi yang tak tergoyahkan karena ada Alessandro Costacurta, Mauro Tassotti, Cafu dan Alessandro Nesta.
Tak jarang, ia pun menolak banyak tawaran untuk di transfer di klub ternama lainnya. Ia bersikukuh menolak dan tetap berada di ibu kota Lombardia sampai ia gantung sepatu pada 2009, pada usia 41 tahun. Selama itu, ia bermain di bawah beberapa Manajer, terutama kemenangannya bersama Arrigo Sacchi, Fabio Capello, Alberto Zaccheroni dan Carlo Ancelotti.
Loyalitasnya sangat besar sehingga Nomor Jersey “3” klub AC Milan hanya bisa dipakai oleh ayahnya, Maldini, dan putranya di masa depan.
Diantara rekor yang tak tertandingi tersebut, Il Capitano telah memainkan pertandingan terbanyak dengan total 902 pertandingan di semua kompetisi. Dengan jumlah 33 gol dan meraih trofi terbanyak. Sejarah AC Milan mencatat, Maldini menyumbangkan lebih banyak trofi dibanding dngan pemain lain.
Jika kita melihat koleksi trofinya, berikut detailnya; Delapan Scudetti, Lima Piala Eropa, Lima Piala Super Eropa, Lima Piala Super Italia, Sepasang Piala Interkontinental, Satu Coppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub.
Selain itu, ia juga memiliki penghargaan individu, memenangkan Pemain Sepak Bola Terbaik Dunia 1994 dan sukses menempati posisi ketiga dalam Ballon D’Or kedua kalinya. Selain itu, ia adalah bagian dari daftar pemain sepak bola terbaik FIFA 100 Pele pada tahun 2004.
Warisan Paolo Maldini melampaui lapangan, tiada batas. Terlihat saat ia kembali ke Milan sebagai olahragawan, kemudian menjadi Technical Director (Direktur Teknisi). Karena menurutnya, pergerakan transfer menjadi sangat penting dalam menaklukkan Scudetto pada tahun 2022.