AC MILAN 1-2 ATALANTA: HAL PENTING SETELAH ROSSONERI KALAH DI COPPA ITALIA
AC Milan tersingkir dari Coppa Italia setelah kekalahan 1-2 di Atalanta. Satu demi satu kompetisi menjadikan Rossoneri tersingkir lagi musim ini.
Musim ini, Coppa Italia sangat penting bagi AC Milan karena Rossoneri tersingkir dari Liga Champions UEFA saat berjuang di Serie A.
Namun meski unggul melalui gol Rafael Leao pada menit ke-45, tim asuhan Stefano Pioli gagal meraih kesuksesan.
HIGHLIGHT COPPA ITALIA
Awalnya, Milan terlihat optimis ketika gol fantastis Leao di penghujung babak pertama membuat skor menjadi 1-0.
Namun, Teun Koopmeiners dari Atalanta menyamakan kedudukan dalam waktu 90 detik.
Koopmeiners kembali menyengat Rossoneri di babak kedua, dan kali ini dari titik penalti setelah Alex Jimenez secara kontroversial dihukum karena pelanggaran terhadap Miranchuk. Pemain Belanda itu melakukan konversi dari jarak 12 yard atau sekitar 11 meter, terbukti menjadi pemenangnya.
Oleh karena itu, kegagalan Milan di Coppa Italia akan terus berlanjut, dan ini merupakan pukulan pahit mengingat banyak orang melihat kompetisi ini sebagai target trofi yang sah mengingat tim ini sudah tersingkir.
HAL PENTING SETELAH KEKALAHAN AC MILAN
PELUANG YANG HILANG DI COPPA ITALIA
Kompetisi piala lokal bisa menyelamatkan Milan dari musim yang buruk, tapi justru kesempatan untuk menang tampak hilang. Sisi baiknya, Milan hanya bisa fokus pada finis empat besar di Serie A dan Liga Europa di mana persaingannya jauh lebih sengit.
DUA HAL UTAMA
Perempat final Coppa Italia penuh dengan drama, karena ada dua keputusan penting dalam pertandingan tersebut, dan wasit salah dalam menilai keduanya.
Alex Jimenez mendapat sentuhan pada bola tetapi dinilai melakukan pelanggaran, dan penalti diberikan, sehingga Koopmeiners mencetak gol yang terbukti menjadi pemenang.
Pada sentuhan terakhir pertandingan, banding penalti Milan ditolak oleh VAR meski jelas ada sentuhan di lengan pemain Atalanta, yang memaksa bola menjauh dari gawang dan menghasilkan tendangan sudut.
Mereka akan mengatakan bahwa keputusan-keputusan besar merugikan mereka secara keliru, namun pada akhirnya itu adalah bagian dari permainan.
PIOLI DAN WAKTU UNTUK BERTAHAN DI AC MILAN
Kompetisi lainnya terhenti, sehingga Pioli memiliki waktu terbatas untuk bertahan. Beragam pembicaraan bermunculan mengenai siapa yang bisa menggantikan bos asal Italia itu sebelum musim 2023/24 berakhir.
Milan tampil buruk karena mereka kesulitan menghasilkan kualitas di area menyerang dan terus memberikan ancaman yang membuat Atalanta berada di bawah tekanan dalam jangka waktu lama.
Pioli, tentu saja, bukan satu-satunya orang yang harus disalahkan atas kegagalan tersebut, namun perubahan baru dalam manajemen dianggap sebagai satu-satunya solusi.